Menjadi seorang ahli reparasi atau teknik tidak bisa disamakan satu sama lain apalagi jika mempertimbangkan alat yang direparasinya. Mari kita bicarakan teknisi elektronik seperti yang kita tahu bahwa alat elektronik memiliki kerumitannya masing-masing pada serangkaian komponen yang membentuknya. Misalnya saja perbedaan rakitan elektronik televisi dan radio, bahkan antara televisi tabung dan televisi layar datar tentunya memiliki berbedaan yang mencolok satu sama lain. Nah terlebih pada para teknisi HP yang sudah dipastikan komponen dalamnya sangat kecil dan rumit untuk membentuk sistem HP yang kini disebut smartphone yang sangat canggih tersebut. Jika sebelumnya kita membahas teknik dasar untuk teknisi adalah keahlian menyolder komponen, sekarang lebih rumit karena teknisi HP berhadapan dengan fakta kaki komponen pada HP sangatlah kecil dibandingkan dengan alat elektronik lain. Sehingga memerlukan keahlian khusus ataupun tools khusus yang mampu menopang pekerjaan agar lebih mudah dan tidak menjadi malah rusak lebih parah. Tidak sekedar solder iron pada biasa karena untuk melepaskan timahnya digunakan perlu menggunakan suhu yang benar, teknisi harus berhati-hati menyesuaikan suhu dan temperatur agar tidak merusak PCB. Oleh karena itu ada tools yang bernama Blower Uap atau teknisi lebih akrab dipanggil blower.
Blower Uap merupakan salah satu jenis solder yang fungsinya sama seperti pada umumnya, yaitu untuk melepas atau memasang komponen dengan bantuan timah. Jika solder temperatur kita dapat mengatur suhunya, dengan blower kita mendapatkan bantuan lebih karena ada dorongan tekanan udara yang dapat diatur sedemikian rupa agar menghasilkan solderan yang bagus pula. Dari sini bisa disimpulan penggunaan solder uap memerlukan ketelitian dan ketepatan tersendiri dan cukup menjadi PR untuk para teknisi. Walapun dari cara kerja blower uap sendiri sama dengan pengoperasian solder pada umumnya hanya ada pada tambahan tekanan angin yang didapat dan adanya bantuan dari mata blower yang menjadikan fokus tekanan menjadi lebih kecil.
Dasar yang harus diketahui untuk pengoperasian blower uap ini berada pada dua hal yang sudah disebutkan diatas adalah pada pengaturan temperatur dan dengan tekanan udara yang dikeluarkan dari bagian ujung. Kedua hal ini berjalan tegak sebanding antara satu dan lainnya, artinya semakin temperaturnya dinaikkan maka tekanan udara juga harus sebanding demi menghasilkan angin panas yang sesuai dengan kebutuhan. Sebenarnya penggunaan blower uap tidaklah sulit untuk diikuti, simak beberapa tahapannya dibawah ini.
- HubungkanBlower Uap pada Listrik kemudian untuk menghidupkan tekan tombol power pada blower uap.
- Kemudian lakukan pengaturan pada temperatur terlebih dahulu, misalnya pada suhu 300°C. Lalu yang kedua baru mengatur tekanan udara karena jika tekanan udara belum diatur maka suhu panas tidak akan bisa keluar. Tekanan udara ini yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap komponen yang ingin di solder.
Perlu diingat kembali bahwa pada pengoperasian blower uap, pengaturan tekanan suhu sangatlah penting dan harus disesuaikan komponennya. Jangan sampai terlalu panas karena pengaturan tekanan udaranya yang terlalu besar. Dengan itu mari kita simak pengaturan suhu dan tekanan sesuai dengan kebutuhannya.
- Untuk mengeringkan cairan memerlukan suhu yang berkisaran 100-200°C dengan tekanan udara maksimal yaitu 8.
- Untuk mencairkan timah memerlukan suhu 350-400°C dengan tekanan udara yang paling rendah yaitu 3.
- Untuk melepas atau memasang komponen memerlukan suhu berkisaran antara 350-400°C dengan tekanan udara yang rendah yaitu 3.
- Untuk melepas komponen berbahan plastik memerlukan suhu berkisaran antara 250-275°C dengan tekanan udara rendah.
- Untuk mencetak kaki IC memerlukan suhu berkisaran antara 350-400°C dengan tekanan udara yang rendah.
Kesimpulannya pada pengoperasian blower uap ini kuncinya pada tekanan udara, dimana kamu tidak boleh sembarangan menggunakan tenanan udara yang besar karena harus mempertimbangkan suhu temperatur yang keluar dari blower uap.