Keterampilan menggambar pada media kayu menjadi pilihan untuk pengrajin saat ini, pasalnya keterampilan ini tidak bisa dibilang mudah karena mengkombinasikan keahlian menggambar dengan media yang bukan kertas melainkan kayu dan dengan bantuan alat solder khusus yang dapat membakar medianya. Keterampilan ini disebut dengan pirografi, yang akhir-akhir ini populer karena menjadi salah satu pilihan souvenir yang anti mainstream apalagi untuk pernikahan dan mungkin oleh-oleh dari suatu tempat. Pirografi ini tidak berpatokan pada media kayu bisa saja pada media lain seperti kulit sintetis, bambu dan sejenisnya. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa pirografi ini menekan pada teknik dari hasil pembakaran, jadi tidak hanya pada media kayu saja ada dompet, tas yang dapat diukir dari pena panas. Dalam teknik ini sangat mempertimbangkan unsur ketelitian pengrajinnya karena selain memerlukan keahlian menggambar indah atau mengukir, dalam proses pembuatannya tidak boleh ada kesalahan mengingat goresan pembakaran ini tidak bisa dihapus seperti kita menghapus pensil pada sketsa kertas lukisan dengan media canvas atau kertas sekalipun. Jadi jika ada kesalahan sulit untuk menyamarkannya kecuali jika pengrajin benar-benar ahli dengan improvisasi kreatifitasnya. Banyak seniman meminimalisir kesalahan dengan membuat sketsa tipis pada media, kemudian tebal hasil pembakaran juga menjadi tantangan tersendiri.
Pada dasarnya alat yang dibutuhkan ialah solder listrik namun kini sudah banyak alat khusus pirografi, media juga beragam namun yang paling dilirik ialah media kayu. Pun banyak pengrajin mengatakan bahwa hasil lukisan pada kayu juga akan berbeda mengikuti jenis kayunya, maka dari itu semakin bervariasi karya seni ini. Biasanya yang paling banyak digunakan ialah kayu jenis mahoni, pule dan lame karena warnanya mendekati putih sehingga terasa seperti kavas. Tangan pengrajin tidak ada hentinya memiliki ide dan sebagian besar malah menjadi jalan keluar untuk ramah lingkungan, tidak terkecuali pengrajin pirografi ini banyak dari mereka menggunakan limbah kayu tanpa mengurangi nilai artistiknya.
Seperti yang kita tahu bahwa hasil kerajinan tangan tentu saja tidak bisa selesai dalam waktu singkat, untuk kerajinan pirografi ini sendiri membutuhkan waktu tiga hingga lima hari untuk pengerjaannya dan tentu saja tergantung dengan kerumitan sketsanya. Tapi semua itu akan terbayar karena menghasilkan karya seni yang ekslusif karena di kerjakan dengan tangan dan satu persatu. Untuk harga biasanya diantara tujuh puluh ribu rupiah sampai tiga ratus ribu rupiah tergantung dengan ukuran dan custome gambarnya. Dengan adanya artikel ini mungkin tertarik untuk mendalami bidang karya seni ini yang mulai mencuri perhatian pasar, oleh karena itu tidak lupa kami memberikan pengetahuan dasar tentang pirografi ini.
Pertama, tentu dimulai dengan menyiapkan alat dan media yang diperlukan. Solder sebagai penanya, ada dua pilihan boleh menggunakan solder listrik pada umumnya atau solder pirografi yang sudah disertai dengan stylus khusus. Kemudian jika kamu memilih solder listrik konvensional pastikan juga membeli beberapa jenis mata solder yang dinilai cocok untuk karya seni ini misalnya kepentingan tebal-tipisnya untuk membentuk pola yang diinginkan. Jangan lupa untuk menyiapkan alat pembantu lainnya seperti tatakan untuk solder dan pembersih ujung solder.
Kemudian pilihkan media kayu yang mudah terlebih dahulu, kayu yang ringan dan tidak keras sehingga akan membantu kamu sebagai pemula belajar dengan baik. Kemudian amplas terlebih dahulu kayu yang menjadi media lukismu kali ini. Tips khusus pemula buatlah sketas tipis dengan pensil pada media kayu tersebut, untuk mempermudah arah lukis bakarnya usahakan searah dengan serat kayunya. Dan jangan lupa terus latihan agar meningkatkan hasil karya yang semakin bagus pula hingga bisa dijual dan menjadi penghasilan tambahan.