Pengangguran ternyata bukan hanya masalah untuk individu saja karena berpengaruh pada lingkungan sekitar bahkan ekonomi suatu daerah, oleh karena itu pemerintah juga selalu mencari cara untuk mengurangi angka pengangguran. Secara garis besar pengangguran disebut juga dengan tunakarya merupakan seseorang yang sedang mencari kerja, bekerja dengan kurun waktu kurang dari dua hari dalam satu minggu dan seseorang yang tidak bekerja sama sekali. Satu penyebab paling utama dari pengangguran adalah tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup, mungkin masalah ini bisa ditutupi dengan motivasi “lebih baik membuka usaha baru karena dapat membantu mengurangi pengangguran”, namun ternyata tidak semudah itu. Sebelum memasuki pemahaman mendalam tentang pengangguran, mari bedah dulu jenis-jenis pengangguran beserta karakteristiknya.
- Pengangguran Terbuka
Merupakan pengangguran umum, dimana mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan, atau mereka yang tidak bekerja namun memikirkan akan membuka usaha atau mereka yang tidak ingin bekerja sama sekali. Rata-rata diantara mereka memiliki kualifikasi yang cukup untuk bekerja, namun belum bisa mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. - Pengangguran Terselubung
Secara umum pengangguran jenis ini adalah mereka yang sudah memiliki pekerjaan namun tingkat produktivitasnya rendah. Hal ini disebabkan karena ketidak sesuaian antara keterampilan dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan sehingga tercipta batasan, mereka mendapatkan gaji namun tidak sebanding dengan hasil kerjanya. - Pengangguran Musiman
Merupakan orang-orang yang semi produktif, dimana mereka akan bekerja pada kurun waktu tertentu atau pasa musim-musim tertentu seperti petani, nelayan, dan kuli bangunan. - Pengangguran Friksional
Pengangguran yang membutuhkan waktu hingga diterima bekerja, karena secara aktif terus mencari pekerjaan. Secara umum pengertian ini mungkin sama dengan pengangguran terbuka, pembedanya adalah pada niat individu mencari pekerjaan itu sendiri. Sedangkan pada pengangguran terbuka ada golongan orang yang tidak berpikir untuk kerja. - Pengangguran Struktural
Seperti namanya, pengangguran ini sebagian besar terjadi karena adanya perubahan pada struktural ekonomi disuatu daerah atau wilayah maupun suatu negara. Contoh paling dekatnya ialah pada saat terjadi pandemi covid-19 lalu banyak pekerja yang dipaksa berhenti karena ekonomi sedang menurun drastis.
Lima jenis pengangguran diatas merupakan yang paling umum terjadi di Indonesia, oleh karena itu hingga saat ini masalah pengangguran masih menjadi PR yang besar untuk semua pihak yang terlibat, baik individu maupun pemimpin wilayahnya. Karena pengangguran juga menimbulkan banyak dampak negatif yang menyangkut semua pihak.
Dampak pertama pada psikologis seperti stress, depresi, serta kecemasan yang dialami individu pengangguran karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang lama. Menyebabkan mereka akan kesulitan bersosialisasi karena patah semangat tidak punya pekerjaan dan penghasilan kemudian akan berdampak pula pada ketidakseimbangan emosi orang tersebut. Dampak lainnya terjadi pada lingkungan sosial, dimana pengangguran dapat menyebabkan kenaikan angka kemiskinan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti makan, tempat tinggal dan aspek kesehatan. Dalam hal ini kesejahteraan dan keadilan sosial akan tidak seimbang. Bahkan beberapa khasus mendorong pengangguran untuk melakukan tindakan kriminal yang akan berpengaruh buruk pada lingkungan sekitarnya. Lalu dampak ekonomi yang dapat dilihat dari skala negara, karena pengangguran hampir tidak mampu memenuhi kebutuhannya maka akan berkurang pula aspek konsumsi dari golongan masyarakat tersebut sehingga akan terjadi penurunan ekonomi.
Cara untuk menangani masalah pada pengangguran ini tidak semata-mata hanya dengan menyediakan lapangan kerja yang banyak, masih diperlukan aspek pendukung lain seperti peningkatan mutu pendidikan sehingga menciptakan kualitas sumber daya manusia yang bagus dan juga pada keterampilan tenaga kerja. Beberapa cara dibawah ini dinilai dapat mengurangi angka pengangguran.
- Membuka lapangan pekerjaan
- Meningkatkan mobilitas modal usaha
- Membuka banyak pelatihan kerja dengan sertifikasi resmi
- Memperbanyak seminar untuk memiliki jiwa entrepreneur
Jadi kesimpulannya pengangguran dapat diatasi jika adanya kesinambungan antara individu untuk terus meningkatkan value dirinya kemudian pengelola wilayah berperan sebagai penyedia kesempatan tersebut.