Pada umumnya semua orang tahu apa itu skill, yaitu keahlian atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Skill ini dinilai mempengaruhi nilai value seseorang untuk beberapa kasus. Misalnya saja dalam mencari pekerjaan, skill yang tercantum pada curriculum vitae sangat dan harus dipertanggung jawabkan oleh penulis karena akan berpengaruh pada penilaian recruitment nanti. Jadi sebagian orang masih bingung kenapa sekarang ada dua jenis skill, yaitu soft skill dan hard skill. Secara garis besar keduanya sangat mudah untuk dibedakan tetapi tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih mendalam tentang skill.
Secara harfiah soft skill merupakan kemampuan yang berkaitan dengan karakter, kepribadian, cara bersosialisasi sampai dengan kecepatan adaptasi seseorang. Dari pengertian ini pasti diragukan, bagaimana kemampuan seperti kepribadian dan karakter bisa dikembangkan? Jawabannya bisa dengan bersosialisasi. Karena ketika seseorang bertemu banyak orang dengan perbedaan karakter dan sifat akan membuat kita belajar bagaimana cara berinteraksi dengan sesama, serta dengan bersosialisasi pula kita berkemungkinan besar menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi sehingga memaksa seseorang untuk dapat beradaptasi, berpikir kritis dengan cepat, menyelesaikan masalah, bekerja secara kelompok dan individu sampai cara yang tepat menjadi pemimpin. Ini semua tidak bisa didapatkan secara akademik dan tidak bisa dipelajari secara gamblang, seseorang dengan kemampuan akademik tinggi tanpa soft skill cenderung akan kesulitan jika nanti terjun di masyarakat. Soft skill dinilai secara subjektif atau tidak bisa diukur, skill ini biasanya dikaitkan dengan kecerdasan EQ atau kecerdasan emosional serta interpersonal.
Sedangkan untuk pengertian hard skill merupakan kebalikan dari soft skill, dimana kemampuannya mudah dinilai atau bersifat objektif, mudah dievaluasi dan di ukur. Misalnya saja kemampuan yang dalam menguasai ilmu pengetahuan saat menempuh pendidikan, menguasai bidang tertentu yang dapat dibuktikan dengan sertifikasi resmi, jika soft skill berkaitan dengan kecerdasan EQ maka hard skill ini berkaitan dengan kecerdasan inteligensi atau IQ. Skill ini dapat dikembangkan dengan mengikuti pelatihan, pendidikan formal, hingga belajar secara mandiri juga bisa dilakukan.
Jika ingin dijabarkan lebih dalam lagi tentang perbedaan kedua skill ini, mari bahas mulai dari garis besarnya. Sudah disebutkan diatas bahwa soft skill identik dengan EQ sedangkan untuk hard skill identik dengan IQ. Dimana kedua skill ini pasti ada pada diri masing-masing orang. Biasanya antara IQ dan EQ ini cenderung sulit untuk di seimbangkan namun tidak menutup kemungkinan untuk sama besarnya dengan terus dilatih satu sama lain. Jika keduanya seimbang maka akan mudah untuk menyelesaikan pekerjaan apapun itu.
Contoh Soft Skill :
- Komunikasi
- Beripikir Kritis
- Bersosialisasi
- Bekerja dengan Tim/ Individu
- Manajemen waktu, dsb
Contoh Hard Skill :
- Menulis
- Program Komputer
- Editing
- Desain Grafis
- Foto/videografer, dsb
Memang benar seseorang bisa unggul di salah satunya, namun jangan sampai perbedaannya drastis. Misalnya saja, memiliki IQ tinggi namun selama ini tidak pernah ada pada situasi ramai orang, jadi tidak tahu harus bagaimana berinteraksi, atau pada situasi dimana seseorang yang pemiliki IQ tinggi namun seringkali tidak bisa berbicara di depan publik. Pada dua kondisi itu. value kecerdasan IQ akan menurun drastis. Oleh karena itu berlatih dengan giat agar soft skill dan hard skill bisa seimbang guna kejelasan masa depan terutama pada dunia kerja. Jadi seperti itulah kurang lebihnya yang bisa dibahas soal skill umum yang harus dimiliki seseorang, semoga dengan membaca ini dapat menambah pengetahuan.