Samsung merupakan salah satu brand yang dapat disebut sebagai monster gadget karena mampu menggaet pasar sedemikian rupa dan bertengger cantik di top 10 most value brand sejak tahun 2020. Bahkan saat adanya pandemi, samsung masih menjadi primadona pada mata konsumen. Sebenarnya ada banyak yang bisa diulas tentang bagaimana samsung bertahan selama ini, kelebihan utama yang telah kami bahas sebelumnya.
Yang pertama merupakan soal branding, dimana samsung seringkali identik sebagai luxury brand yang terkenal dengan kualitas produk tidak main-main, dalam artian lain bahwa brand ini mengedepankan soal kuantitas dan kualitas yang sebanding. Didukung pula dengan mengeluarkan Samsung Galaxy S Series setiap tahunnya sebagai produk flagship atau representasi dari brand ini sehingga dipandang memiliki kualitas yang bagus.
Kemudian soal inovasi layar, dimana samsung berani menggunakan dan mengembangkan secara mandiri teknologi AMOLED pertama kalinya daripada pesaingnya pada saat itu hingga diterapkan pada semua produksinya. Sehingga memiliki keunggulan berupa tingkat ketipisan body yang menjadi incaran konsumen.
Dan yang terakhir adalah soal samsung yang mampu memproduksi chipset sendiri. Secara kasar dapat diperkirakan bahwa perusahaan ini akan mampu memperkecil pajak penggunaan chipset luar dan mengaolakasikannya pada pengembangan produk agar lebih garang lagi.
Dari tiga kelebihan utama samsung, tidak mengingkari bahwa suatu brand akan memiliki kekurangan yang sebagai efek lain dari kesempurnaan. Maka dari itu mari bahas apa saja yang menjadi faktor kekurangan dari samsung ini.
- Kemampuan Pengisian Daya
Jika pada brand lain membanggakan perihal fast charging produk mereka sehingga membuat pasar meliriknya. Samsung tidak dapat menyanggupi fitur ini, bahkan pada Samsung Galaxy S22 Ultra sebagai produk tertinggi flagship tahun 2022 memiliki kemampuan pengisian daya yang tidak unggul daripada produk pesaing yang harganya berkisar dari 3 juta rupiah. Begitu pula pada segmen menengah produk Samsung Galaxy A22 4G, kecepatan pengisiannya 15W saat brand lain mampu mengisi dengan kecepatan 33W.
Hal ini tidak menjadi kelemahan samsung dalam pengembangan produk, karena hingga saat ini mereka masih berpegang teguh pada prinsip lifespan. Samsung ingin memperkuat masa hidup baterai hingga kapasitas maksimal dengan jangka waktu pemakaian beberapa tahun.
- Sulit Memasuki Segmen Entry-Level
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, samsung dikenal dengan dengan brand yang memprioritaskan kualitas produknya sehingga tentu saja tidak bisa memberikan tawaran harga yang sesuai pada segmen entry-level. Walaupun memiliki produk entry-level dan mid-end, seperti Galaxy Series A dan M, namun sayangnya kesulitan bersaing dengan brand lain karena memiliki value yang lebih tinggi pada segi harga dan spesifikasi. Sampai saat ini samsung masih terus mencoba tetap bertahan di segmen ini dengan terus melakukan inovasi yang sesuai dan agar tetap eksis di pasar smartphone sacara global.
Dua hal diatas menjadi poin utama kekurangan pada samsung, sebenarnya ada beberapa faktor lain yang sepertinya tidak cukup menjadi kelemahan bagi samsung. Misalnya saja pada segi update sistem, banyak yang mengatakan bahwa update sistem pada samsung memerlukan jangka waktu yang lama. Sedangkan pembaruan pada sistem ini cukup perlu dilakukan agar dapat memperbaiki bug atau error secara otomatis pada prosesnya namun jika ditelusuri lagi, sistem pada OS samsung jarang sekali mengalami kendala berupa bug atau error ataupun lag mengingat kualitas dan spesifikasinya, jadi itu bukanlah masalah besar.
Adapun yang mengklain bahwasannya samsung memiliki desain yang monoton, spekulasi ini dapat dibantah berkat perusahaan tidak pernah berhenti melakukan pengemangan fitur dan inovasi serta selalu melakukan riset pasar. Kini desain produk samsung dapat dikatakan elegan, cantik, memiliki tingkat ketipisan yang memuat nyaman di genggaman serta tidak melupakan ciri khas samsung.