Polusi udara menjadi permasalahan dampak dunia, dalam artian lain bahwa hingga saat ini beberapa negara terus melakukan perbaikan ekosistem demi tercapainya udara yang asri tanpa polusi. Secara harfiah pengertian polusi udara adalah adanya unsur kimia yang berbahaya tercampur dengan udara sehingga tidak baik jika terus menerus dihirup.
Unsur kimia disini juga bisa disebut sebagai zat beracun dimana sumbernya kebanyakan berasal dari kendaraan bermotor, limbah, debu dan limbah asap baik dari sampah ataupun kebakaran hutan. Masalah ini akan lebih beresiko pada orang-orang yang rentan dan mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya seperti terutama lansia dan anak-anak. Terdapat zat beracun yang bercampur dengan udara, diantaranya adalah :
- Karbon Monoksida, merupakan zat berbahaya yang berasal dari hasil pembakaran batu bara, kayu bakar, limbah industri, bahan bakar kendaraan bermotor. Dimana karbon monoksida tidak memiliki bau serta warna, jika keracunan zat ini dampaknya dilihat dari seberapa banyak yang dihirup serta berapa lama terkena paparan. Keracunan karbon monoksida dapat mengikat oksigen dalam darah sehingga akan terjadi keterlambatan, saat terpapar tidak terlalu lama gejalanya berupa pusing, lemas dan mual. Kemudian jika terpapar terlalu lama dan dalam jumlah yang banyak gejala yang dialami berupa muntah, penglihatan kabur, sesak napas hingga tidak sadarkan diri.
- Nitrogen Dioksida, merupakan zat beracun yang berasal dari pembakaran emisi pembangkit listrik, mesin pada kendaraan dan kapal-kapal. Paparan nitrogen dioksida ini dapat mengakibatkan resiko pada pernapasan karena langsung masuk ke paru-paru kita sehingga dalam jangka waktu lama orang yang terpapar bisa menderita asma, bronkitis dan permasalahan pernapasan lainnya bahkan mempercepat kematian dini.
- Komponen partikel di udara, berasal dari asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan serta pembangkit listrik dimana mengasilkan sulfat, logam, partikel tanah, nitrat dan debu berukuran mikro. Jika terpapar komponen ini maka akan mempercepat terkena resiko penyakit penapasan.
Sebenarnya ada lebih dari zat beracun selain tiga yang disebutkan diatas, karena masih ada ozon yang terbentuk dari pantulan cahaya sinar matahari yang memicu reaksi kimia pada udara yang berpolusi, sulfur diosida dari pembakaran batu bara, dan timbal yang umumnya berasal dari limbah pabrik. Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa penyebab polusi udara secara umum karena aktivitas seperti pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan industri, pertanian, pertambangan yang susah di hindari karena merupakan kegiatan masyarakat negara itu sendiri.
Oleh karena itu kita harus berupaya merubah kebiasaan sekecil apapun agar bisa mengurangi resiko penambahan kadar polusi yang ada demi tertindar dari resiko pernapasan yang memperpendek usia. Lakukan beberapa upaya ini untuk perubahan kecil agar mengurangi polusi udara disekitar kita.
- Memastikan rumah dan setiap ruangan memiliki ventilasi yang baik, agar udara dapat siklus pergantian.
- Tidak dianjurkan merokok di dalam ruangan agar kualitas udara tetap terjaga.
- Menggunakan humidifier untuk melembabkan ruangan.
Sementara itu jika ingin mengurangi polusi udara di ruangan terbuka mulailah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, lebih baiknya menggunakan transportasi umum atau bersepeda lebih terasa menyegarkan. Mulai menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan baik dari sabun hingga pembersih lainnya. Akan lebih baik lagi jika kita ikut menanam pohon di depan rumah selain menambah asri lingkungan dapat mengurangi polusi udara juga. Nah inilah sekilas tentang polusi udara dari penyebab hingga solusi yang dapat kita lakukan agar dapat menguranginya.