Apple menjadi nomor satu dalam most value brand tahun 2022 secara global, dengan total value sebesar $335.1 Triliun pada sektor teknologi dan servis. Dimana ada kenaikan sebesar 35% dari tahun sebelumnya, lebih fantastis lagi Apple menjadi yang pertama peraih peringkat dengan value terbesar global dari 500 kali laporan. Bisa disebut bahwa Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang mendominasi pasar smartphone terutama di Amerika Serikat yang sekarang tercatat bahwa 50% pengguna Iphone.
Bagaimana dengan peringkat pasar Apple di Indonesia? StatCounter melakukan reset pada pasar smartphone di Indonesia pada kuarter ketiga tahun 2022, perhitungan ini dilakukan selama satu tahun yakni sejak November 2021 sampai dengan November 2022. Pada hasil yang dirilis untuk Mobile Vendor Market Share, sayangnya Apple menempati posisi ke lima dengan perolehan mangsa pasar sebesar 10,09%. Sedangkan pada tiga peringkat teratas telah ditempati oleh Brand Oppo (21,28%), Samsung (20,43%), dan Xiaomi (18,47%). Kenapa Apple bisa kalah bersaing di pasar Indonesia? Beberapa pendapat mulai muncul karena pada dasarnya kepribadian dan kebiasaan penduduk suatu negara itu berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga akan terbentuk habits bahkan dalam pemilihan penggunaan alat komunikasi, sebagai pembahasan kasarnya akan kita ambil Iphone yang merupakan salah satu produk milik Perusahaan Apple. Banyak stigma yang menjadikan faktor Iphone bukanlah pilihan nomor satu dan menjadi kekurangan bagi smartphone itu sendiri.
- Strategi pasar yang kaku
Pemikiran pertama yang terbentuk tenteng Iphone adalah produk yang disegmenkan untuk menengah keatas, bahkan banyak yang menganggap pengguna Iphone sebagai “Orang Kaya”. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena kita tahu sendiri bahwa harga Iphone dibandrol tidak murah, sebenarnya itu karena mempertimbangkan segala kualitas dalam produknya, Bahkan Iphone menjadi produk flagship untuk brand lain sebagai smartphone premium. Sedangkan pasar dibagi menjadi beberapa segmen yang tidak melulu mampu membeli produk high class, banyak konsumen yang mementingkan value harga yang berbanding lurus dengan kebutuhan itu sendiri. Kesimpulannya, banyak konsumen yang mempunyai mindset untuk apa membeli hp mahal-mahal jika fungsinya sama? Atau bahkan konsumen tidak memerlukan fitur yang gahar untuk penggunaan kebutuhan penunjang hidup.
Entry-Level yang terbentuk pada pasar smartphone dibagi menjadi tiga yaitu, low-end, mid-end dan hi-end. Masing-masing memangsa sesuai porsinya, Samsung saja sangat susah untuk bersaing pada segmen mid-end padahal mereka memiliki produk yang sesuai lagi-lagi kalah pada segi price value. Apalagi dengan Iphone? Mereka tidak tetap memasarkan produknya dengan harga yang tinggi, secara tidak langsung akan maka pengguna smartphone pada segmen mid-end akan diambil oleh vendor lain.
- Produk Monoton Dan Tidak Inovatif
Walaupun Iphone anggap tren sehingga menjadi produk flagship untuk brand lain, tetapi tidak memungkiri bahwa produk Iphone terkesan tidak inovatif, disini yang kita bicarakan soal bodi bukan spesifikasinya. Sejak Iphone 11 sampai rilis Iphone 14, desainnya tidak jauh berbeda. Selalu soal letak kamera dan warna saja. Mungkin pada awalnya Iphone ingin konsisten dan mencoba membentuk ciri khasnya, mengingat gelar yang disandangnya sebagai smartphone paling berteknologi tinggi pada masanya. Namun dengan idealis seperti ini secara otomatis akan digeser oleh vendor lain yang tidak berhenti berinovasi demi termakannya pangsa pasar. Kemonotonan ini dapat dilihat dari Iphone 14 yang masih menggunakan chipset yang sama dengan Iphone 13, lantas apa yang membuat perangkat itu berbeda?
Belum lagi berbicara soal fitur, memang Iphone memiliki spesifikasi gahar namun tidak lebih bisa mengungguli Android. Dimana Iphone selalu bersifat terbatas sedangkan Android memiliki sifat open-source dimana sistem bisa di kembangkan secara mandiri agar sesuai dengan penggunanya. Iphone juga tidak memiliki ragam variasi seperti pesaingnya, misalnya saja smartphone spesialisasi game dengan spesifikasi yang mendukung seperti ketahanan RAM dan baterai atau smartphone videographer dengan spesifikasi unggul pada kamera.
Sebenarnya masih banyak yang bisa dibahas tentang kalahnya pamor Iphone di kanca smartphone Indonesia, akan kita ulik di kesempatan lain. Semoga artikel ini dapat membantu dan menambah pengetaghuan para pembaca sekalian.