Para teknisi elektronik tentu sangat tidak asing mendengar komponen elekronika yang beragam dan hadir dalam beberapa jenis dengan fungsinya masing-masing, bahkan cara mereparasinya juga memiliki teknik tersendiri. Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang PCB, mulai dari fungsi sampai pada jenis-jenis yang ada. Jadi suatu alat eletronik tentu saja berhubungan langsung dengan listrik, dimana listrik ini memiliki arus yang dapat menyebar sedemikian rupa lewat komponen sistem yang berbagai macam bentuk dan disusun dengan rumit. Agar aliran listrik ini memiliki segmennya masing-masing maka dibantulah dengan PCB, sehingga arus listrik menjadi beraturan dan tidak bertabrakan satu sama lain.
PCB atau kepanjangannya ialah Printed Circuit Board, secara harfiah memiliki arti papan sirkuit/rangkaian yang sudah dicetak. Dengan artian lain papan PCB ini diproduksi secara masal biasanya berwarna hijau dengan titik-titik jalur konduktor dan sirkuit dipergunakan menghubungkan aliran listrik pada komponen yang dimaksudkan dan tentu saja untuk kepentingan elektronika. Dari pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa fungsi PCB secara umum adalah papan yang mengalirkan arus listrik pada komponen elekronika dengan manajemen yang diperlukan. Sehingga dengan adanya PCB ini memudahkan teknisi elektronika merakit kelistrikan dengan aman, jika dijabarkan fungsi lebih banyaknya adalah sebagai berikut :
- PCB merupakan tempat penyusunan komponen elektronika pada perangkatnya dengan tujuan organisir yang baik sehingga membantu mempermudah pekerjaan.
- Dengan PCB hubungan antar komponen menjadi lebih tersusun secara tepat.
- PCB dinilai efisien karena merupakan pengganti kabel sebagai penghubung antar komponen.
PCB secara umum memiliki 4 lapisan yaitu, Lapisan Landasan (Substrat), Lapisan Tembaga (Copper), Lapisan Soldermask dan Lapisan Silkscreen. Dimana masing-masing lapisan ini memiliki fungsi yang berbeda. Karena PCB ini merupakan perangkat umum pada dunia elektronika maka jenisnya juga beragam, dapat dikelompokkan berdasarkan dibawah ini :
- Jumlah Layer
PCB yang dikelompokkan berdasarkan jumlah layer ada 3 yaitu, PCB single sided/satu layer untuk rangkaian elektronika sederhana, PCB double layer/dua layer untuk jenis rangkaian rumit yang memerlukan banyaknya konduktor, dan PCB multi layer/berlapis-lapis sesuai dengan tingkat kerumitannya. - Fleksibilitas
PCB yang dikelompokkan berdasarkan fleksibilitasnya ada 3 jenis yaitu, PCB Rigid atau PCB kaku seperti namanya berati papan PCB ini tidak bisa dilipat dan dilenturkan. Kemudian ada Flexible PCB dimana papan PCB dapat dilenturkan, dilipat atau dibengkokkan. Dan yang ketiga ada Rigid-Flex PCB yang merupakan kompinasi papan PCB kaku dan yang fleksibel. - Spesifikasi
PCB ini dikelompokkan spesifikasi khusus dimana ada 2 jenis yaitu PCB untuk konvensional dan PCB dengan penghubung kepadatan tinggi atau high density interconnect. - Material Basis
PCB ini dikelompokkan berdasarkan bahannya atau material basis juga ada 3 jenis yaitu, PCB FR4, PCB Logam dan PCB Keramik.
Berdasarkan empat pengelompokkan PCB diatas kamu bisa memilih dan menggunakan PCB yang sesuai dengan tujuanmu, disini akan kamu ulas pada PCB berdasarkan layer atau lapis karena yang paling umum digunakan ialah PCB jenis ini. Jadi semakin banyak layer pada PCB semakin rumit pula rangkaian yang ada didalamnya. Dibawah ini kami memberikan tips memeriksa troubleshoot pada PCB single sided sampai multilayer dengan bantuan alat sederhana.
Pertama, kamu bisa memeriksa jalur PCB dengan bantuan lup/kaca pembesar dan lampu. Sudah ada lampu servis yang dilengkapi dengan lup sehingga mempermudah pekerjaan dijual di toko elektronik terdekat dan toko online dengan harga affordable. Periksa seluruhnya mulai dari sudut termudah kemungkinan ada kerusakan jalur, terjadinya konslet dan adanya patah pada kaki komponen, jika sudah menemukan kamu boleh menandainya dengan bulpen atau spidol secara tipis.
Kedua, sambungkan power supply AC atau DC pada papan PCB guna indentifikasi input arus sehingga ditemukan besarnya voltase pada setiap titik jalur.
Ketiga, gunakan bantuan dari multimeter. Atur pengaturan DC ke bagian 20volt dan letakan lead merah mulitester pada “V” dan lead hitam pada “COM”. Dengan men-catu daya menggunakan tegangan DC/AC pada PCB biasanya dinilai lebih cepat menemukan jalur yang terputus. Dengan cara jepit atau letalan lead hitam “COM” power supply pada ground PCB lalu lead merah mencari point atau titik yang dicurigai.
Keempat, lakukan pemeriksaan awal pada regulator jika pada awal ini sudah tidak ada tegangan yang dibaca oleh multimeter maka bisa simpulkan bahwa regulator merupakan bagian yangh rusak kamu bisa mereparasi bagian ini agar tidak menjalur pada blok lain. Namun jika pada blok regulator berfungsi dengan normal maka kamu bisa melanjutkan pemeriksaan pada blok-blok lain.