Sebelumnya telag dibahas bagaimana tanda yang akan ditunjukan oleh SSD pada perangkatnya, mari kita rangkum sedikit saja setelah itu membahas faktor penyebab hal tersebut dapat terjadi. Sinyal kerusakan yang paling mudah ditandai dengan adanya Bad Block Error, dimana perangkat kehilangan kemampuan menulis dan membaca file, dalam artian lain bahwa ada situasi dimana perangkat dapat membaca atau membuka file namun jika ingin menyimpannya memerlukan banyak waktu tetapi berakhir gagal terus menerus itu yang dinamakan bad block error. Ada pula situasi dimana perangkat komputer mampu menyimpan suatu file namun tidak bisa membuka file tersebut dianggap tidak bisa membaca. Tanda lainnya diberikan oleh sistem operasi yang memberikan peringatan atau notifikasi untuk segera dilakukan perbaikan juga menjadi tanda bahwa ada yang salah dengan memori perangkat. Hal lainnya yang dapat disebutkan ialah saat proses startup, perangkat sering kali crash atau bahkan hang karena pada saat proses tersebut sistem tidak dapat memuat memori sehingga membuat jalannya terhambat dan kemudian crash. Beberapa file corrupt tiba-tiba juga bisa menjadi tanda bahwa memori perangkat tersebut sedang tidak baik-baik saja.
Permasalahan tentang SSD ini cukup kompleks ya, apalagi jika suatu perangkat tidak bisa menyimpan dan membaca file maka esensi fungsinya akan berkurang banyak. Jika terjadi kerusakan, pilihan yang ada hanyalah mengganti SSD tersebut dengan yang baru tanpa adanya pemulihan data dan file sebelumnya, memang beberapa cara dapat dilakukan sebagai upaya mengembalikan file yang corrupt tapi sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin akan kembali seratus persen. Jadi pengguna harus dengan rutin melakukan backup data pada media penyimpanan ekstrenal, bisa harddisk eksternal yang kapasitas penyimpannya banyak atau dengan bantuan drive cloude yang sekarang banyak digunakan karena sangat bermanfaat.
Sebenarnya banyak faktor yang dapat menyebabkan sebesar dari ketidak sengajaan pengguna, simak selebihnya dibawah ini :
- Daya listrik yang tidak stabil, masalah kelistrikan ini selalu tidak bisa dihindari karena semua alat elektronik memerlukan arus listrik untuk bisa menyala. Sedangkan selalu ada resiko lonjakan listrik, masalah pada catu daya, dan sebagainya akan berpengaruh langsung tidak hanya pada drive namun juga pada komponen lain. Dalam kasus ini mungkin perangkat bisa self repair pada sistem namun jika terlalu sering terjadi maka tentu saja akan sangat berpengaruh dalam kerusakan komponen dalam perangkat.
- Terkena air, perangkat elektronik terlebih komponen kecil seperti drive tidak akan bisa menahan elemen yang satu ini karena memang dirancang tidak anti air sehingga akan menjadi rusak jika hanya terciprat sedikit saja.
- Jatuh atau terbentur dengan keras sangat beresiko merusak drive komputer, oleh karena itu selalu ada himbauan tidak boleh dengan sembarang membanting perangkat ini.
- Komponen rusak menjadi alasan paling utama, karena suatu alat tentu ada masa kualitasnya berkurang dan menjadi kadaluarsa sehingga tidak bisa digunakan lagi. Panjang pendeknya umur suatu komponen ini juga tergantung dengan penggunaannya semakin baik cara pemakian maka bisa semakin panjang umur komponen tersebut.
- Firmware mengalami error, masalah ini terjadi diluar kendali pengguna bahkan ada beberapa tahun lalu kasus BSY dimana beberapa seri drive yang diproduksi oleh Seagate mengalami kegagalan secara serentak menjadi kegagalan produk yang kemudian ditarik dari pasar.
- Terjadinya overheat karena sistem pendingin perangkat tidak bekerja dengan baik lama kelamaan dapat merusak komponen dalam seperti RAM, SSD dan sebagainya. Overheat ini juga dapat disebabkan karena perangkat terlalu bekerja keras secara sistem, misalnya membuka aplikasi lebih dari spesifikasinya atau menggunakan komputer terlalu lama pula juga meningkatkan temperatur.